Senin, 12 November 2012

Mengartikan Bulan Di Sore Hari

Entah berapa lama aku terdiam seperti orang bodoh. Terdiam yang tak hanya dalam hitungan detik, menit atau jam saja, tetapi terdiam dengan ratusan hari. Yang aku tak habis fikir entah apa yang ada dalam fikiranku terdahulu hingga aku harus menjadi seperti ini, terjatuh dalam lubang hitam yang menjelma seperti virus mematikan. Hampir tak terasa ada seseorang yang menepuk bagian belakang punggungku, aku pun kaget dan terhenti sejenak dari lamunanku ini.

Suatu keadaan di kemudian waktu ..

Lagi rasa sakit ini serasa mendera seluruh pundi-pundi pembulu darah tubuhku ini. Tak berlebihan bagiku jika segalanya berubah menjadi karma yang datang berbalik menyerangku. Aku malu atas semua yang telah terjadi.Aku bingung, dilema diantara 2 jawaban, cacat selamanya atau mati saja, tetapi aku tak ingin hidup ini terasa begitu sia-sia.


Dan di suatu ketika, di sore hari aku berjalan menyusuri jalan yang sempit, aku melihat sebuah bulan, aku potret saja sambil menerka-nerka apa arti dari tatapan Bulan yang ku lihat ini. Sungguh rasa malu itu datang lagi mnyerangku ketika si  Bulan menatapku dan tak mau memberikanku artinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar