Diawali dengan seorang Prsiden Mesir yang dianggap sebagai diktator oleh rakyatnya.
Hosni Mubarak memiliki nama lengkap Muhammad Hosni Mubarak adalah presiden Mesir yang dipaksa mundur oleh rakyatnya sebelum masa jabatannya habis. Mubarak lahir pada tanggal 4 Mei 1928. Ia menjabat sebagai presiden sejak 14 Oktober 1981 - 11 Februari 2011. Mubarak dituntut mundur karena dianggap yang paling berkuasa ia dianggap sebagai pemimpin yang paling berkuasa di wilayahnya. Mubarak mengawali karirnya sebagai pengajar di Akademi Angkatan Udara pada periode 1952-1959. Pada tahun 1964, ia diangkat sebagai Kepala Delegasi Militer Mesir untuk USSR.
Setelah bergabung di Akademi Militer FROUNZ (Uni Soviet), ia menjadi Komandan Pangkalan Angkatan Udara Barat Kairo (1964) dan menjabat Direktur Akademi Angkatan Udara pada tahun 1968. Pada tahun 1969, ia menjabat Kepala Staf Angkatan Udara dan Komandan Angkatan Udara serta Wakil Menteri Peperangan (1972). Pada 1974, ia dipromosikan ke peringkat Letnan Jendral dan Wakil-Presiden Republik Arab Mesir (1975).
Pada 1979, ia menjabat Wakil-Presiden Partai Demokratik Nasional (NDP) dan langsung menjabat Presiden Republik Arab Mesir pada 1981. Pada 1982, ia menjabat Presiden Partai Demokratik Nasional dan terpilih kembali sebagai presiden (1987). Periode 1989-1990, ia menjabat Ketua Umum Organisasi Persatuan Afrika "OAU". Ia terpilih kembali sebagai presiden pada 1993 dan menjabat lagi sebagai Ketua Umum Organisasi Persatuan Afrika "OAU" pada periode 1993-1994. Sejak Juni 1996, ia menjabat Ketua Umum Arab Summit. Ia terpilih kembali sebagai presiden pada 1999 dan menjabat Ketua Umum G-15 pada periode 1998-2000.
Yang kedua adalah Ben Ali yang menjabat sebagai Presiden Tunisia.
Ben Ali memecat Presiden Bourguiba dan memangku jabatan presiden pada 7 November 1987 dengan dukungan beberapa rakyat. Tujuh orang doktor menandatangani kertas yang menyatakan Presiden Bourguiba tak baik dalam menjabat. Namun naasnya setelah sekian tahun menjabat ia dituntut mundur sebelum masa jabatannya habis karena dianggap sebagai diktator bagi rakyat Tunisia
Selanjutnya adalah seorang Presiden Yaman, yaitu Ali Abdullah Saleh.
Ali Abdullah Saleh lahir pada 21 Maret 1942. Ia adalah Presiden Yaman periode 1990 - 2012. Semula, ia menjabat Presiden Republik Arab Yaman (Yaman Utara) yang ke-6 pada periode 18 Juli 1978 hingga 22 Mei 1990. Ia kemudian menjadi presiden negara baru Yaman pada 1990. Seperti yang dikutip dari situs al-Quds al-Arabi, Sabtu 29 Januari menulis, Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh meminta para oposisi untuk melakukan perundingan daripada menggelar protes jalanan, menyusul aksi demonstrasi ribuan warga Yaman, di ibukota Yaman, Sanaa untuk menolak pemerintahan warisan. Mereka juga menuntut Presiden Abdullah Saleh mengundurkan diri dari jabatannya.
Keempat selanjutnya adalah seorang Presiden Indonesia yang kedua, yaitu Presiden Suharto
Presiden Suharto adalah presiden kedua Republik Indonesia. Ia menjabat sebagai presiden sejak 1967-1998. Jend. Besar TNI Purn. H. Muhammad Suharto lahir di salah satu dusun di Yogyakarta pada tanggal 8 Juni 1921. Di dunia internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan sebutan populer "The Smiling General" karena raut mukanya yang selalu tersenyum di muka pers dalam setiap acara resmi kenegaraan.
Sebelum menjadi presiden, Soeharto adalah pemimpin militer pada masa
pendudukan Jepang dan Belanda, dengan pangkat terakhir Mayor Jenderal.
Setelah Gerakan 30 September, Soeharto menyatakan bahwa PKI adalah pihak yang bertanggung jawab dan memimpin operasi untuk menumpasnya. Soeharto kemudian mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, dan resmi menjadi presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pada tahun 1998, masa jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun tersebut, menyusul terjadinya Kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Ia merupakan orang Indonesia terlama dalam jabatannya sebagai presiden. Soeharto digantikan oleh B.J. Habibie.
Peninggalan Soeharto masih diperdebatkan sampai saat ini. Dalam masa kekuasaannya, yang disebut Orde Baru, Soeharto membangun negara yang stabil dan mencapai kemajuan ekonomi dan infrastruktur. Suharto juga membatasi kebebasan warganegara Indonesia keturunan Tionghoa, menduduki Timor Timur, dan dianggap sebagai rezim paling korupsi sepanjang masa dengan jumlah $AS 15 miliar sampai $AS 35 miliar. Usaha untuk mengadili Soeharto gagal karena kesehatannya yang memburuk. Setelah menderita sakit berkepanjangan, ia meninggal karena kegagalan organ multifungsi di Jakarta pada tanggal 27 Januari 2008.
Selanjutnya adalah seorang Presiden Libya Muammar Gaddafi.
Muammar Gaddafi lahir pada tanggal 7 Juni 1942. Dia menyebut dirinya sebagai 'the Brother Leader', 'Guide of the Revolution', dan 'King of Kings (Raja segala raja). Ia juga mengembangkan masyarakat baru berdasarkan prinsip-prinsip sosialisme Libya dengan semboyan "sosialisme, persatuan, dan kebebasan". Muammar Gaddafi dituntut mundur karena dianggap sebagai diktator oleh rakyatnya, sampai pada demonstrasi besar-besaran yang terjadi cukup lama. Bahkan dunia internasional pun merasa tergerak atas kejadian yang pilu yang datang dari Libya. Sampai-sampai NATO dan beberapa negara turut andil dalam penegakkan hukum dan perang saudara yang cukup berlarut-larut itu. Tapatnya pada tanggal 19 Maret 2011, atau sekitar satu bulan sejak revolusi PBB menerapkan
zona larangan terbang di Libya dan NATO pun memulai aksinya. Bertema
melindungi masyarakat sipil NATO mulai menyerang militer Khadafy yang
berniat memusnahkan gelombang pemberontakan di negerinya. Namun aksi
NATO tak hanya melahirkan korban dari pihak Khadafy, tapi juga dari
kelompok oposisi, karena beberapakali NATO melakukan salah tembak.
Selanjutnya adalah Presiden Filipina, yaitu Ferdinand Marcos.
Secara umum, rezim Marcos sama dengan rezim Orde Baru di Indonesia, dengan karakteristik yang hampir sama. Marcos memiliki visi Bagong Lipunan
(Masyarakat baru), dimana doktrinnya adalah "orang miskin dan kaya
harus bekerjasama satu sama lain untuk menuju satu tujuan masyarakat dan
mencapai kebebasan melalui kesadaran diri". Karakter rezim ini yang
serupa Orde Baru adalah lebih menekankan pembangunan ekonomi negara,
yang banyak memanfaatkan pinjaman dari luar negeri.
Pada tahun 1986, ia terpilih untuk keempat kalinya dalam sebuah pemilu yang diduga dipengaruhi kecurangan. Marcos akhirnya diturunkan dari jabatannya sebagai presiden dalam Revolusi EDSA, sebuah revolusi yang damai di bawah pimpinan Corazon Aquino (janda Benigno Aquino), pada tahun yang sama.Bersama dengan istrinya, Imelda, Marcos melarikan diri ke Hawaii. Di sana ia dituduh menggelapkan uang negara dan pinjaman dari luar negeri untuk kepentingannya dan kroni-kroninya (terutama pinjaman dari Amerika Serikat, yang merupakan sekutu terdekat Filipina) dan ditemukan bersalah. Marcos meninggal dunia di Honolulu, Hawaii pada tahun 1989 akibat penyakit ginjal, jantung, dan paru-paru.
Dan yang terakhir dan yang memiliki catatan panjang dalam perjalanan revolusi negerinya adalah Presiden Suriah, yaitu Bashar Al Assad.
Bashar Hafez al-Assad lahir pada tanggal 11 September 1965. Ia adalah Presiden Republik Arab Suriah, Sekretaris Wilayah Partai Baath, dan anak mantan Presiden Hafizh al-Assad. Bashar menggantikan ayahnya sebagai Presiden Suriah segera setelah kematiannya pada 10 Juni 2000. Assad yang mahir dalam bahasa Inggris dan bahasa Perancis menjalani studi di sekolah elit Franco-Arab al-Hurriyet di Damaskus (ibu kota Suriah) juga belajar ilmu kedokteran di Universitas Damaskus untuk Fakultas Kedokteran. Lulus menjadi seorang dokter, spesialisasi dalam oftalmologi (mata) di pendidikan rumah sakit London. Ia menikah dengan Asma' al-Akhras, seorang Suriah Syiah Muslim yang tinggal di Inggris
sejak kelahirannya maupun masa dewasanya. Assad dalam pemerintahannya
didukung oleh pemerintah Cina dan Rusia, ia menganut idealisme sosialis
komunis. Banyak kaum muslimin di Syiria merasa tertindas bahkan terbunuh
dengan keji oleh pemerintahannya terutama dari kalangan Sunni. Dalam pemahaman Islamnya, Assad mengikuti sekte Syiah Isma'iliyah.
Semoga saja dari semua peristiwa yang telah terjadi di dunia ini dapat memberikan makna yang cukup berarti.Kita lebih bisa belajar dari setiap perjalanan sejarah serta berbagai macam peristiwa yang telah kita lalui bersama. Dan semoga saja ini adalah awal dari kebangkitan seluruh bangsa didunia ini menuju kedaan yang lebih baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar